kenapa sekolah melelahkan dan membosankan

Jadi beberapa waktu lalu, beberapa orang sempet nanya langsung ke gue…

“Fan, gimana sih caranya biar semangat belajar?”

“Cara belajar kamu gimana?Aku jenuh nih”

“Kenapa maneh (kamu) jadi sering belajar? Padahal dulu mah pemalasan wkwkwk”

Ada juga yang nanya gue via Line.

pertanyaan ke ifandi khainur rahim

pertanyaan ke ifandi khainur rahim


Dan akhirnya seluruh pertanyaan itu gue rangkum jadi satu.

“Gimana sih cara supaya belajar jadi efektif dan gak kerasa beban?”

Oke, mengutip dari salah satu artikel yosua

Motivasi tindakaan saat kita hidup itu ada dua. Motivasi yang pertama adalah “Menghindari derita”. Sedangkan motivasi yang kedua adalah “Mendapatkan kebahagiaan”. Contoh hal yang dilakukan untuk “Menghindari derita” bagi gue adalah BAB, buang sampah, beli telor ke warung (ini malesnya minta ampun), minum obat, ngangkat jemuran, anter-jemput adek dll. Sedangkan contoh hal yang dilakukan untuk “Mendapatkan kebahagiaan” bagi gue adalah main DotA, travelling, hunting foto, kencan, main gitar, nulis blog, makan enak, nongkrong, produce musik, dll.

Setiap orang punya kotak-kotak tersendiri untuk menempatkan motivasi tindakannya. Ada banyak hal yang masuk ke kategori “Menghindari derita” bagi sebagian orang, namun oleh sebagian lagi dianggap sebagai tindakan untuk “Mendapatkan kebahagiaan”. Yup, contohnya BELAJAR.

Ada orang yang belajar karena rasa ingin tahu tentang dunia, ada juga orang yang belajar karena passion akan suatu ilmu tertentu, ada juga yang belajar karena ingin “having fun”, karena menurutnya belajar itu adalah sebuah hal yang menyenangkan. Tapi ada juga yang belajar karena terpaksa. Karena disuruh orang tua, karena obsesi akan PTN tertentu, atau karena membutuhkan pengakuan orang lain.

Tapi, lo tau gak? Ada rumus yang berlaku untuk semua orang.

Tindakan yang dilakukan atas motivasi “Mendapatkan kebahagian” itu SELALU ngasih kepuasan yang LEBIH dibandingkan tindakan yang dilakukan atas motivasi “Menghindari derita”.

Buat elo, belajar adalah “Menghindari derita”. Elo sendiri yang dengan sadar menempatkan belajar dalam kotak itu, dan memandang belajar adalah sesuatu yang melelahkan, membosankan, dan harus diselesaikan. Itulah kenapa elo gak bahagia ngelakuinnya, karena elo belajar untuk "Menghindari derita”.

Makannya elo jadi ga ikhlas, akhirnya cape, lalu belajar elo jadi ga efektif. Sampai akhirnya elo pun bingung, kenapa kerja keras elo selama ini masih “kalah” sama orang lain. 

Itu karena elo gak “having fun”. Makannya, belajar kerasa jadi beban buat elo. Elo terlalu terpaku sama "hasil", lulus atau enggak, masuk atau enggak, ranking atau enggak. Lupa untuk have fun saat dalam prosesnya. =]



Yah kalo udah gitu sih….

Selamat menikmati kelelahan dalam menjalaninya, ya! =]


Bersambung…